Pasti pembaca heran dengan judul di atas,apa hubungannya militansi dengan kecerdasan dan kekuatan. Ya,2 sinergi itulah yang seringkali mengisi apa yang di maksud militansi itu sendiri. Militansi adalah sebuah sikap mendukung dan mengaggung-agungkan apa yang di sukai dan idolakan. Tak perlu jauh-jauh,kita ambil saja contohnya sepakbola. Banyaknya klub sepakbola di Indonesia ini otomatis membuat seluruh daerah yang ada klub sepakbola profesionalnya berlomba-lomba membuat wadah suporter. Nah mulai dari berdirinya kelompok supoerter inilah rasa fanatisme kedaerahan dan militansi kita muncul,terkadang bahkan mereka terjerumus pada fanatisme kedaerahan yang sempit dan konyol. Sempit dalam arti mereka tidak pernah mengakui bahkan memusuhi suporter tim lain yang ada di daerah atau kota mereka dan konyol dalam arti mereka bertindak anarkis,saling membalas dan saling menyakiti. Hal tersebut banyak sekali kita jumpai di setiap daerah di Indonesia.
Nah,menyikapi masalah tersebut mari kita berpikir dulu sebelum berbuat,jangan hanya kita berbuat tapi kita tidak tahu endingnya ke belakang. Yang saya maksud dengan kecerdasan adalah dapat mendukung sebuah tim di kandang sendiri dan aman nyampai stadion,misal kita suporter tim A,tapi kita tinggal di kota B,padahal kota B mempunyai tim sepakbola dan suporternya tidak akur dengan suporter tim A,nah ini yang saya maksud dengan aman dan sampai stadion memdukung tim kebanggaan kita. Kecerdasan di sini yang saya tekankan adalah bagaimana menyiasati tanpa menimbulkan bentrok dan korban tanpa perlu kita menunjukan identitas kita sebagai suporter tim A tadi. Bagaimana caranya? ya itu di kembalikan ke pemikiran pribadi masing-masing, kita bisa menyiasatinnya dengan melepas atribut dan memakainya ketika di stadion,satu hal yang saya terangkan MILITANSI ITU LETAK NYA DI DALAM HATI,BUKAN DARI ATRIBUT,ATRIBUT ITU CUMA PERNAK-PERNIK. Nah dari itulah kita bisa menyimpulkan bahwa sesungguhnya dukungan dan militansi kita itu berasal dari hati dan jiwa kita,tanpa atribut pun kita juga pendukung tim itu sendiri,atribut itu cuma pernak-pernik dan pelengkap saja. Terakhir saya akan menjelaskan apa itu yang di sebut militansi dengan kekerasan,militansi dengan kekerasan yang saya maksud adalah mendukung sebuah tim dengan bertindak konyol dan anarkis,maksudnya bertindak merusak atau menyakiti orang lain setelah melihat tim nya kalah,padahal kalau di pikir,tindakan seperti itu tidak perlu di lakukan,selain membuat rugi diri sendiri,padahal sepakbola itu sebuah permainan,just a game,pasti ada menang atau kalah,maka dari itu kita sebagai suporter dan penikmat bola di tuntut untuk menjadi dewasa,dewasa dalam arti menikmati dan menerima apapun hasilnya. Nah sekian dulu tulisan yang saya buat,semoga pembaca dapat memahami apa saya maksud di sini,SUPORTER YANG BESAR ADALAH SUPORTER YANG DI HORMATI DAN DI SEGANI BUKAN DI TAKUTI.
Ini kisah nyata saya sebagai supporter
0 komentar:
Post a Comment